Indonesia kini tinggal berharap pada produksi minyak Blok Cepu
VIVAnews - Deputi
Pengendalian Operasional Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas
Bumi (BP Migas) yang baru dilantik, Gde Pradyana mengaku upaya
peningkatan produksi minyak Indonesia merupakan tantangan besar di
tengah kecenderungan yang menurun.
Melihat kondisi itu, BP Migas mengaku memilih strategi bertahan agar penurunan laju produksi minyak tidak terlalu tajam.
Gde
menegaskan, di tengah tantangan berat itu, BP Migas masih cukup
optimistis produksi minyak Indonesia dapat digenjot melalui produksi
blok Cepu.
"Istilahnya
produksi kita sudah mendekati titik nadir, namun dengan berjalannya
proyek Cepu maka dapat meningkatkan kembali produksi minyak Indonesia,"
kata Gde di Jakarta, Jumat 20 Juli 2012.
Menurut Gde tanpa adanya proyek Cepu, produksi minyak Indonesia akan sulit naik. Saat ini BP Migas terus berupaya mengurangi laju penurunan (decline rate)
produksi minyak yang rata-rata 13 persen menjadi 4-5 persen. "Strategi
kami bertahan, sulit menaikkan produksi minyak tanpa tambahan besar
dari Cepu," katanya.
Di
saat terjadi penurunan produksi minyak, BP Migas justru melihat adanya
produksi gas yang terus meningkat. Bahkan, masih banyak potensi ladang
gas yang belum tergarap dengan baik.
Dengan
kondisi itu, BP Migas berharap dapat menggenjot produksi gas untuk
mengimbangi penurunan produksi minyak. Diantara upaya itu
adalah mendorong peningkatan eksplorasi migas untuk menemukan
cadangan-cadangan baru.
BP
Migas sendiri menargetkan jumlah kontraktor migas yang beroperasi di
Indonesia meningkat dari 280 KKKS saat ini menjadi 500 KKKS pada tahun
ini.
"Prinsipnya
semakin banyak yang mencari maka semakin mudah menemukannya. Kita juga
akan mengecilkan luas wilayah kerja agar efisien. Sekarang luas WK
besar-besar mencapai puluhan ribu meter persegi, akan kita kecilkan jadi
2.000 an meter persegi," katanya.
Gde
Pradyana merupakan lulusan Teknik Sipil ITB pada 1984 lalu. Gde
melanjutkan pendidikan master dengan mengambil teknik kelautan di
University College London dan mengambil gelar Ph.D dalam bidang yang
sama di University of Oxford, pada 1992 lalu. (sj)
Sumber : Vivanews.com
Posting Komentar