Home » » BP Migas: Produksi Minyak RI di Titik Nadir

BP Migas: Produksi Minyak RI di Titik Nadir

Written By Unknown on Jumat, 20 Juli 2012 | 06.32

Indonesia kini tinggal berharap pada produksi minyak Blok Cepu

VIVAnews - Deputi Pengendalian Operasional Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) yang baru dilantik, Gde Pradyana mengaku upaya peningkatan produksi minyak Indonesia merupakan tantangan besar di tengah kecenderungan yang menurun.
Melihat kondisi itu, BP Migas mengaku memilih strategi bertahan agar penurunan laju produksi minyak tidak terlalu tajam.
Gde menegaskan, di tengah tantangan berat itu, BP Migas masih cukup optimistis produksi minyak Indonesia dapat digenjot melalui produksi blok Cepu.
"Istilahnya produksi kita sudah mendekati titik nadir, namun dengan berjalannya proyek Cepu maka dapat meningkatkan kembali produksi minyak Indonesia," kata Gde di Jakarta, Jumat 20 Juli 2012.
Menurut Gde tanpa adanya proyek Cepu, produksi minyak Indonesia akan sulit naik. Saat ini BP Migas terus berupaya mengurangi laju penurunan (decline rate) produksi minyak yang rata-rata 13 persen menjadi 4-5 persen.  "Strategi kami bertahan, sulit menaikkan produksi minyak tanpa tambahan besar dari Cepu," katanya.
Di saat terjadi penurunan produksi minyak, BP Migas justru melihat adanya produksi gas yang terus meningkat. Bahkan, masih banyak potensi ladang gas yang belum tergarap dengan baik.
Dengan kondisi itu, BP Migas berharap dapat menggenjot produksi gas untuk mengimbangi penurunan produksi minyak. Diantara upaya itu adalah mendorong peningkatan eksplorasi migas untuk menemukan cadangan-cadangan baru.
BP Migas sendiri menargetkan jumlah kontraktor migas yang beroperasi di Indonesia meningkat dari 280 KKKS saat ini menjadi 500 KKKS pada tahun ini.
"Prinsipnya  semakin banyak yang mencari maka semakin mudah menemukannya. Kita juga akan mengecilkan luas wilayah kerja agar efisien. Sekarang luas WK besar-besar mencapai puluhan ribu meter persegi, akan kita kecilkan jadi 2.000 an meter persegi," katanya.
Gde Pradyana merupakan lulusan Teknik Sipil ITB pada 1984 lalu. Gde melanjutkan pendidikan master dengan mengambil teknik kelautan di University College London dan mengambil gelar Ph.D dalam bidang yang sama  di University of Oxford, pada 1992 lalu. (sj)

Sumber : Vivanews.com

 


Share this article :

Posting Komentar